Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali mengaku tak keberatan atas keterlambatan Proyek Pembangunan RSUD Sidoarjo Barat yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2021. Yang terpenting, keberadaan RSUD Sidoarjo Barat yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat bisa segera dioperasikan.
“(Molor) itu sudah biasa. Tapi ada konsekuensi yang harus dijalankan. Dalam artian denda (keterlambatan) juga harus dijalankan. Tadi saya tanyakan fair-fair saja, sudah sesuai regulasi sajalah. Dan itu bukan masalah,” ujar Achmad Muhdlor Ali saat sidak ke RSUD Sidoarjo Barat, Selasa, (4/1/2022) kemarin.
Meski demikian, yang terpenting dalam pengerjaan proyek pembangunan RSUD Sidoarjo Barat ini bisa tuntas. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga yang ada di kawasan sidoarjo barat.
“Yang jadi soal jika itu (pembangunan) tidak segera dieksekusi. Yang jelas saya apresiasi. Ground breaking ya kan bulan Juli. (pembangunan) bisa selesai saja itu sesuatu yang harus kita apresiasi bersama. Yang terpenting Goalsnya yakni pemerataan kesehatan jalan, dan warga pun mendapat akses, itu poinnya,” tegasnya.
Keberadaan RSUD Sidoarjo memang sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Mengingat, selain memudahkan akses layanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut, juga bisa dimanfaatkan dalam hal sumber daya manusia.
“Ini sengaja dipersiapkan untuk warga agar menikmati dan menjadi pemain di daerahnya sendiri. Termasuk pemberdayaan SDM nya,” terangnya.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana memulai soft launching pembangunan Sidoarjo tipe C tersebut ada bulan Maret mendatang. Namun ada beberapa yang harus dipersiapkan pemerintah sebelum dioperasikan. Yakni terkait perijinan, instalasi pemasangan alat kesehatan beserta uji layanan, dan kesiapan SDM.
“Perijinan insya Allah cepat. Yang agak lama itu testing alat kesehatannya. Mudah-mudahan rumah sakit ini bisa segera dioperasikan,” tandasnya.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memberi waktu tambahan untuk rekanan dalam penuntasan proyek pembangunan RSUD Sidoarjo Barat dalam lima hari kedepan. Proyek pembangunan yang menelan anggaran daerah senilai Rp.124 Miliar itu diharapkan bisa segera dioperasikan. (han)