Rombongan kontingen Jawa Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Papua akhirnya tiba di VIP Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya. Kontingen Jawa Timur sendiri finish di peringkat ke tiga klasemen akhir perolehan medali, yakni dengan 110 medali emas, 89 medali perak, dan 87 medali perunggu.
Kedatangan mereka pun disambut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono. Perolehan medali kontingen Jatim di bawah Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta. Kontingen Jabar mengemas 132 medali emas, 104 medali perak, dan 117 medali perunggu.
Sedangkan kontingen DKI Jakarta mengumpulkan 110 medali emas, 91 medali perak dan 100 medali perunggu. Selanjutnya tuan rumah Papua menempati peringkat 4. Kontingen Bumi Cenderawasih mengumpulkan 93 medali emas, 66 medali perak, dan 102 medali perunggu.
Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengucapkan terima kasih atas capaian di PON XX 2021 Papua. Atlet-atlet Jatim masih menorehkan prestasi meskipun dengan segala keterbatasan. “Rasanya belum pernah kontingen PON pulang disambut seperti ini di ruang VIP. Ini membuat anak-anak atlet merasa tersanjung. Terima kasih semjnya kepada gubernur, sekda dan masyarakat Jawa timur. Alhamdulillah kami selamat sampai tujuan,” jelas Elangga sesampainya di Bandara Juanda, Sabtu, (16/10/2021).
Sejatinya, yang menjadi target dalam PON XX di Papua, menurutnya adalah keselamatan, Kesehatn dan prestasi. Berkat doa seluruh warga Jawa Timur para atlet di Jawa Timur berhasil meraih prestasi yang diinginkan.
“Meski banyak kendala semangat atlet luar biasa. Pahlawan olahraga kita luar biasa. Hanya di malam terakhir saja kita disalip DKI,” katanya,
Meski demikian, atlet Jawa Timur menurutnya terbilang produkti dalam menghasilkan medali emas. Hal itu bisa dilihat dari jumlah atlet Jawa Timur yang dikirim untuk mengikuti PON XX di Papua sebanyak 543 atlet. Sedangkan DKI sebanyak 750 atlet, dan Jawa Barat sebanyak 768 atlet.
“Jadi, atlet Jatim ini paling produktif untuk menghasilkan medali emas di Papua,” tegasnya.
Tercatat, kontingen Jatim berhasil menjadi juara umum di 10 cabang olahraga. Di antaranya, tenis lapangan, panahan, wushu, panjat tebing, selam, gulat, dan aeromodelling. Dan yang mengejutkan ada sejumlah cabor yang terjun bebas (dalam mengumpulkan medali emas).
“Kami masih belum tahu penyebabnya. Bahkan ada cabor yang biasanya konsisten dari PON ke PON, misalnya senam yang biasanya mendapatkan 7-9 emas, sekarang hanya dapat 3 emas. Itupun dengan susah payah,” tambahnya.
Bicara target, sebenarnya kontingen Jatim membidik 120 medali emas di PON XX 2021 Papua. Tapi faktanya, pahlawan olahraga Jatim hanya mampu mengumpulkan 110 medali emas. Bahkan Jatim harus puas berada di peringkat 3 di bawah kontingen DKI Jakarta setelah kalah dalam perolehan medali perak dan perunggu.
“3 Provinsi besar (Jabar, Jatim dan DKI), semuanya tidak mencapai target medali emas. Jabar itu targetnya sekitar 160-an medali emas,” papar Erlangga.
KONI Jatim akan melakukan evaluasi besar-besaran terkait hasil di PON XX 2021 Papua. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap cabor-cabor yang gagal mendulang medali emas atau tidak berhasil merealisasikan target. Tapi evaluasi akan dilakukan by name, baik atlet maupun pelatih.
Hal itu dilakukan untuk menyongsong gelaran PON XXI 2024 yang rencananya dihelat di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). “Sampai Desember akan evaluasi semua cabor. KONI akan membentuk tim rekrutmen atlet dan pelatih yang bisa lebih menjamin ke depannya,” kata Erlangga.
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjhajono mengungkapkan penyambutan oleh seluruh OPD di lingkungan Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk perhatian pemerintah provinsi Jawa Timur atas capaian prestasi yang diraih para atlet Jawa Timur. Diharapkan prestasi yang sudah dicapai semaksimal mungkin ini bisa terus dipertahankan.
“Hasilnya sangat menggembirakan. Mudah-mudahan prestasi ini tetap bisa dipertahankan,” singkat Heru Tjahjono.
Seperti diketahui, PON XX 2021 Papua digelar pada 2-15 Oktober. Acara pembukaan dan penutupan multieven olahraga tingkat nasional itu dipusatkan di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura Papua. (han)