SIDOARJO – Muslimat NU Kecamatan Candi mengadakan acara Tahlil Kubro di salah satu rumah warga di Desa Sepande Jumat (19/10). Tidak seperti biasanya yang dilaksanakan di masjid.
Dalam mensukseskan acara Tahlil Kubro yang dihadiri ratusan emak-emak muslimat, panitia meminta sumbangan kepada jamaah tahlil di Sepande.
Masing-masing rukun tangga (RT) rata-rata diminta Rp 1,2 juta. Total ada 45 RT di Desa Sepande yang ditarik sumbangan.
Awalnya warga mendukung acara Tahlil Kubro Muslimat NU Candi itu digelar di Desa Sepande. Namun niat tulus dari jamaah tahlil tersebut ternyata disalah gunakan.
Tanpa memberitahukan kepada warga, ternyata agenda tersebut disisipi kampanye calon bupati Sidoarjo nomor urut 2, Achmad Amir Aslichin atau Mas Iin. Bahkan Mas Iin diberi porsi cukup lama untuk kampanye.
“Kalau murni untuk Tahlil Kubro, kami tidak masalah. Justru kami bangga. Tapi kenapa harus mendatangkan calon bupati Mas Iin, itu yang menurut kami tidak elok,” kata warga Sepande yang tidak mau disebut namanya.
Dia menambahkan, kalau memang acara tersebut dibuat untuk ajang kampanye, seharusnya tidak usah meminta sumbangan kepada warga. “Harusnya calon Mas Iin sendiri yang membiayai acara tersebut, kenapa panitia harus minta ke warga, padahal jelas 100 persen kampanye, wong ada suratnya ke Bawaslu,” ungkapnya.
“Buktinya lagi, biasanya digelar Masjid, ini digelar di halaman rumah warga. Agar bisa kampanye. Warga banyak yang mengeluh tapi tidak berani bilang. Minta tolong nama saya disamarkan,” pintanya. Harapannya, tidak ada upaya serupa dari Mas Iin untuk menyusupi agenda kubro dengan kampanye yang membebankan ke warga.
Terkait polemik tersebut dan keberatan dari warga tersebut, Calon Bupati Sidoarjo Achmad Amir Aslichin berdalih tidak tahu. Dirinya hanya hadir saja dan berkampanye.
Dirinya menyebut permintaan sumbangan kepada warga ini merupakan kegiatan internal dari Muslimat NU Candi. “Saya hadir sebagai undangan. (Kalau ada keluhan dari warga) saya gak tahu,” ujar Iin beralasan saat ditanya sejumlah awak media di lokasi.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Sidoarjo, Ainun Jariyah mengaku baru mengetahui ada iuran tersebut ketika wartawan melontarkan pertanyaan.
“Nanti akan saya sampaikan ke pengurus ranting dan pengurus PAC Muslimat. Saya sudah berkali-kali jangan sampai memberatkan acara rutinitas Tahlil Kubro ini ditanggung oleh anggota warga masyarakat diselengarakan sederhana mungkin sehingga tidak memberatkan anggota,” Ujar Ainun Jariyah yang juga anggota DPRD Sidoarjo.
Ainun Jariyah membenarkan jika kegiatan Tahlil Kubro ini dilaksanakan rutin sebelumnya sudah di wilayah Kecamatan Porong.
Namun kegiatan Muslimat di Sepande tersebut secara terang-terangan memberikan dukungan ke paslon nomor urut 02. Bahkan Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Ainun Jariyah mengkampanyekan dan mengajak ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan Tahlil Kubro memilih paslon nomor urut 02.
“Semerap nggeh Ahmad Amir Aslichin, kenal nggee. Ibu-Ibu pinter langsung nomor loro. Mas Iin boten semerap nggee kulo damel pantun. Pak Somat makan babat, ke kota kediri rekreasi, muslimat memang hebat mandiri dalam organisasi. Mudah-Mudahan Muslimat dalam organisasi menjadi organisasi ingkang SAE,” Ungkap Ainun Jariyah dalam sambutanya diatas panggung. (*)