Wilayah Sidoarjo terus diguyur hujan sejak hari Minggu (27/2) lusa kemarin hingga beberapa desa di Kecamatan Porong terdampak banjir yang cukup parah. Seperti yang terjadi di Desa Pesawahan Porong.
Dalam pantauan redaksi BanggaSidoarjo.id di lapangan pada Selasa (1/3), banjir menggenang hampir setinggi lutut orang dewasa. Beberapa yang terparah berada di wilayah RT.01-05 RW.02.
Mustofa selaku RW menyadari jika musim hujan turun, semua pemukiman warga di Desa Pesawahan akan tergenang air sejak tahun 2017 lalu. Hal ini lantaran aliran irigasi yang tidak berjalan lancar dan curah hujan dengan intensitas sedang yang menyebabkan luapan sungai Ketapang.
“Di sini serba salah. Perputaran air serta pembuangannya juga bermasalah. Jika wilayah sini banjir, harusnya pintu air di Wunut Porong itu dibuka. Tapi jika dibuka, warga Wunut pasti akan lebih tergenang. Serba salah,” katanya.
Sesuai pantauan, banjir yang terjadi di RT.01 dan RT. 05 Desa Pesawahan ini masih stabil di bawah lutut orang dewasa. “Jika hujan terus-menerus dengan intensitas tinggi, air tersebut dapat setinggi hingga 60-70 cm,” ungkapnya.
“Seperti ini hampir dialami setiap tahun, bahkan tempat tidur ada yang sempat terendam. Sudah ditinggikan hingga 60cm namun masih bisa masuk juga. Kalau ini masih belum seberapa,” tuturnya.
Di sisi lain, pihaknya juga kurang setuju jika dilakukan penyedotan. Menurutnya, hal itu akan menambah banjir semakin meninggi. Sebab, muara air akan kembali lagi ke Desa Candipari dan Desa Pesawahan.
Namun warga berharap sebaiknya pemerintah dapat melakukan normalisasi untuk meminimalisir kejadian banjir yang jauh lebih besar.
“Sebaiknya coba dilakukan penggurukan lagi. Dilakukan penataan ulang irigasi dan gorong-gorong pembuangannya. Jangan nanti warga di wilayah Porong ini satu sama lain dirugikan. Apalagi menyoal buka tutup pintu air di Wunut itu,” jelasnya. (joh/han)