SIDOARJO – Calon Wakil Bupati Sidoarjo (Cawabup) Sidoarjo Mimik Idayana bersama artis Sodik Monata berkunjung ke sentra UMKM Warung Alas Kuto di Sidoarjo, Selasa (1/101/2024).
Mereka kaget, ada hutan jati di pusat kota Sidoarjo yang di bawahnya jadi sentra UMKM kuliner. Benar-benar di pusat kota karena lokasinya di seberang Monumen Jayandaru, kompleks alun-alun Sidoarjo.
“Ini berasa di Trawas. Beneran gak nyangka ada tempat seperti ini di pusat kota Sidoarjo. Enak banget suasana, kulineran di bawah pepohonan jati,” kata Cak Sodik di sela menikmati rawon batok.
Hal serupa disampaikan oleh Mak Mimik, panggilan Mimik Idayana. Saking penasarannya, mantan Anggota DPRD Sidoarjo itu sampai memesan berbagai menu dari sekira 30 tenan yang ada di sana.
“Ini ada seafood, nasi pecel, jajanan ndeso seperti tempe mendoan, tahu, dan sebagainya. Minumannya juga enak, ini kita nyobain es degan,” kata Mimik di sela ngobrol dengan Cak Sodik.
Di sana Cawabup nomor 1 yang berpasangan dengan Calon Bupati Subandi itu juga sempat berbincang dengan para pedagang dan sejumlah pengunjung Warung Alas Kuto.
Dari situ diketahui bahwa semua tenan UMKM tersebut merupakan UMKM lokal Sidoarjo. “Terima kasih kepada pengelola yang sudah punya ide seperti ini. Membantu pemberdayaan UMKM Sidoarjo,” lanjutnya.
Mimik pun sempat menyampaikan beberapa program kerja paslon Subandi – Mimik (Baik). Termasuk pemberdayaan UMKM, kemudahan modal usaha, hingga creative space yang dimaksudkan untuk mewadahi kretifitas anak-anak muda di sentra-sentra keramaian Sidoarjo.
Yudhi Ardian, pengelola Warung Alas Kuto pun ikut mendengar berbagai program itu. Dia berharap, pasangan kepala daerah itu bisa benar-benar memberi ruang dan mendorong para pemuda dan pelaku UMKM untuk lebih berdaya di Sidoarjo.
“Saya sempat kaget, tiba-tiba ada artis Cak Sodik datang ke sini. Ternyata bersama dengan Mak Mimik, calon wakil bupati Sidoarjo. Semoga ke depan pelaku UMKM seperti kami ini bisa mendapat perhatian agar lebih baik,” ujarnya.
Diceritakan Yudhi, Alas Kuto sudah beroperasi sekira satu tahun. Dia dan timnya yang mengkreasikan area di bawah pepohonan jati di sebelah timur Alun-alun Sidoarjo tersebut menjadi sentra kuliner.
Selama ini, tempat itu juga selalu ramai didatangi pengunjung. Saat makan siang, maupun ketika malam hari untuk makan malam atau sekadar nongkrong menikmati suasana desa di pusat kota.*