Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata menyelenggarakan Pameran Benda Pusaka di pendopo Delta Sabha Kantor Disporapar Sidoarjo, Rabu-Minggu (02-06 Maret 2022) dalam rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Sidoarjo ke-163.
”Acara ini untuk membangun ekosistem yang baik khususnya di bidang seni. Melalui acara ini sebagai wujud nyata pelestarian dan pengembangan budaya serta mencintai budaya kita sendiri,” kata Gus Muhdlor saat sambutannya.
“Kedepan, diharapkan acara yang lebih besar lagi sebagai bentuk destinasi budaya di Kabupaten Sidoarjo,” harap Bupati Sidoarjo.
“Mari bersama kita lestarikan dan kita kembangkan budaya di Kabupaten Sidoarjo,” tegasnya.
Drs.Djoko Supriyadi, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo mengatakan, pameran ini yang kali pertama diadakan di Sidoarjo dan ditampilkan berbagai aneka benda pusaka berupa keris, tombak, serta benda lainnya seperti batu alam, barang antik, maupun lukisan.
“Pameran benda pusaka ini dari koleksi komunitas pusaka, antik dan seni lukis yang diperoleh dari penjuru tanah air,” kata Djoko.
Keris Indonesia, mendapat pengakuan sebagai karya agung warisan dunia dalam berbagai dimensi kehidupan manusia yakni sebagai kesenangan (hobi) dan kelengkapan pelaksanaan ritual.
“Melalui acara ini, keris perlu dilestarikan untuk generasi yang akan datang sebagai bentuk warisan budaya berupa benda dengan sarat pengetahuan dan literasi,” tegasnya.
Selain itu juga menunjukkan keunggulan budaya, karena keris merupakan produk kebudayaan sebagai lambang peradaban umat manusia di muka bumi yang mampu bertahan cukup lama mencapai berabad-abad.
Adanya pengukuhan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) terhadap keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia, memerlukan upaya pelestarian dan memelihara kelangsungan keris.
“Keris juga mencerminkan nilai persahabatan (solidaritas) karena dapat digunakan sebagai cenderamata lintas budaya, bangsa dan agama,” pungkas Djoko.
“Pameran ini dihadiri sekitar 30 komunitas yang terdaftar di Disporapar Sidoarjo dan tergabung dalam komunitas pusaka, antik dan seni lukis,” kata Pak Pho, ketua komunitas.
Benda yang dipamerkan, terdapat ratusan keris dan tombak. Ada yang sebagai koleksi dari komunitas dan ada pula yang dimaharkan. Dimeriahkan juga pasar klitikan, antikan, batu alam dan lukisan, imbuhnya.
Acara yang berlangsung selama 5 hari mulai pukul 10 hingga pukul 9 malam dan akan ditutup dengan acara lelang amal pada Minggu siang (6/3), dimana 30 persen hasil lelang akan diperuntukan amal, ungkap Pak Pho. (joh/han)